-Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap di puja-puja bangsa Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata-
(home) (gubug hatiku) (ceritaku) (jepretan) (hometown) (my pride) (Tentang Penulis) kritik saran

Jejak Kehidupan di Planet Mars Semakin Nyata


[ Sabtu, 31 Juli 2010 ]

Jejak kehidupan di Planet Mars kembali terlacak. Dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters disebutkan, sejumlah ilmuwan Amerika Serikat (AS) meyakini pernah ada kehidupan di Planet Merah tersebut. Harapan bahwa planet itu layak dihuni semakin terbuka lebar.

---

HARAPAN untuk hidup di Mars terbit dari . Serpihan lapisan batu yang merupakan salah satu komponen penyusun permukaan Mars itu mengandung sisa-sisa fosil. Itu berarti sekitar 4 miliar tahun lalu -setara dengan umur - pernah ada kehidupan di planet tersebut. Para ilmuwan Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI) di California yakin, proses yang membuat fosil itu tersimpan dalam bebatuan Mars sama dengan proses yang terjadi di bumi. Yakni,hydrothermal.

Adrian Brown, ilmuwan Institut SETI yang memimpin riset , memanfaatkan teknologi yang diadaptasi dari NASA. Peranti canggih tersebut bernama CRISM (compact reconnaissance imaging spectrometer for Mars). Dengan bantuan sinar inframerah pada alat itu, Brown lantas mempelajari kandungan mineral dalam . Metode yang sama pernah digunakan untuk mempelajari batu mineral yang ditemukan di , wilayah kering di barat laut Australia.

''Suhu di cukup dingin. Bebatuan yang kami teliti itu merupakan bagian dari komponen awal penyusun bumi yang sudah berumur sekitar 3,5 miliar tahun, sekitar tiga per empat usia bumi,'' kata Brown dalam sebuah wawancara dengan BBCyang dipublikasikan kemarin (30/7). Dari , lanjut dia, para ilmuwan bisa mempelajari hal-hal yang terjadi di bumi pada tahap awal. Lewat cara yang sama, dia mengharapkan bisa mempelajari kejadian-kejadian awal di Mars.

Saat mempelajari bebatuan , para ilmuwan menemukan berbagai fosil mikroba di bebatuan tersebut. Konon, miliaran tahun lalu mikroba-mikroba itu membentuk kehidupan awal di bumi. Tepatnya di bebatuan tersebut. Perwujudan mikroba-mikroba kuno itu disebut stromatolites. Memanfaatkan berbagai teknologi modern yang berkembang sekarang, stromatolites bisa dipelajari lebih jauh. Termasuk, bentuk dan strukturnya.

''Kehidupan membentuk makhluk-makhluk sederhana ini. Saya bisa membuktikan dari struktur dan bentuk yang sudah kami pelajari. Struktur pada makhluk-makhluk ini hanya bisa diciptakan oleh kehidupan, bukan proses geologi,'' papar Brown. Berpijak kepada kesamaan mineral pembentuk batu dan , dia yakin bahwa stromatolites yang hidup dalam bebatuan itu pun sama. Itu berarti tahap awal kehidupan di bumi pun terjadi di Mars.

Selain tersusun dari mineral yang sama, menurut Brown, lokasi ditemukannya di Bumi dan di Mars pun mempunyai cukup banyak kemiripan. Sama-sama gersang. ''Semakin banyak lapisan yang tercetak di bebatuan tersebut berarti jejak kehidupan itu semakin nyata. Sebab, mikroba-mikroba itu membutuhkan cukup waktu untuk membentuk stromatolites dan juga karang atau jenis hunian mikroba lainnya. Jika itu juga terjadi di Mars, berarti pernah ada kehidupan di sana,'' urainya.

Pada 2008, para ilmuwan menemukan kandungan karbon dalam lapisan batu penyusun permukaan Mars. Temuan tersebut disambut gembira para ilmuwan bumi. Sebab, mereka sudah sangat lama mencari jejak-jejak karbon di planet ke-4 dalam tata surya itu. Konon, karbon merupakan bukti awal bahwa pernah ada kehidupan di planet tersebut. Dari karbonlah kehidupan terbentuk.

Brown dan tim peneliti yang dia pimpin berharap bisa kembali ke Mars untuk lebih dekat menyelidiki . Bebatuan itu sempat disebut-sebut sebagai landasan potensial bagi Mars Science Laboratory yang akan dibangun NASA di planet tersebut pada 2011. Pakar geologi senior Brown University di Rhode Island, John Mustard, pun meyakini bahwa sebagai landasan yang tepat. Tapi, Juni lalu pendapat itu direvisi. terlalu rapuh untuk dijadikan landasan. (hep/c4ami)

Sumber: Jawapos

0 komentar: